Martin Seligman E.P: Freud Abad 21, Directur APA (American Psychological Association (APA), Penggagas Psikologi Positif dan Positif Education dalam salah satu tulisannya di Oxford Review Education: Vol. 35, No 3, Juni 2009, hlm 293-311, “Positive Education: Positive Psychology and Classroom intervention”, mengatakan; Sekarang sangat dibutuhkan PENDIDIKAN POSITIF, sejalan dengan Psikologi Positif. Dimana Psikologi Positif bukan psikologi untuk menyembuhkan tetapi psikologi untuk melihat manusia-manusia unggul.
Pendidikan Positif didefinisikan sebagai pendidikan yang mengajarkan atau bertujuan untuk kedua keterampilan sekaligus yaitu Keterampilan Tradisional (Skill of Acheivement) dan Keterampilan Mencapai Kebahagiaan (Skill of Will-Being). Dalam bahasa buku saya: Belajar Menjadi Sukses dan Bahagia (Diterbitkan Elexmedia-Gramedia, 2011). Mengapa pendidikan dengan konsep dan pendekatan psikology baru ini penting? Sebab Dengan latarbelakang dari 1) Prevalensi yang tinggi di seluruh dunia tentang depresi di kalangan manusia dan nak-nak remaj/muda, 2) Kenaikan yang kecil dalam “Kepuasan Hidup” (Dimana kepandaian, Peningkatan Kekayaan dan gaji tidak disertai secara cukup terhadap Kepuasan Hidup dan Kebahagiaan-nya).
Setelah mencetuskan ini, dengan berbagai dana yang cukup serta studi lintas ilmu dan kebudayaan, diperoleh berbagai bukti yang menunjukkan bahwa: Sinergi antara belajar dan emosi positif sangat penting dilakukan dan keterampilan untuk kebahagiaan harus diajarkan di sekolah.
Ada bukti-bukti yang substansial dari studi terkontrol bahwa keterampilan yang meningkatkan Ketahanan (hardiness), emosi positif, Keterlibatan dan Kebermakna-an dapat diajarkan kepada anak-anak sekolah, serta menghasilkan hasil yang sangat memuaskan yaitu mereka dapat meraih keduanya: SUKSES (Pandai dan Makmur) dan BAHAGIA (Tentram, tidak tertekan dan Bermakna).
Mestinya Pendidikan Karakter kita mengarah kehal-hal seperti ini, bukan sebuah ‘kelatahan’ karena kebingungan melihat realita karakter peserta didik kita. SMART perlu selalu jadi Paradigma Kita. S= Significat (Jelas Tujuan Pendidikan karakter dalam Dunia sekolah kita sangat-sangat significant). M = Measurable (Terukur, ini yang agaknya masalah dalam Silabus dan RPP pendidikan karakter kita. Sehingga sebagian Diknas-Kabupaten/Kota masih sangat meraba-raba, bagaimana ukurannya yang jelas), A = Achievable (Dapat diraih dan tidak sangat sulit dan sangat mudah. sebab motivasi akan sangat besar ditempat-tempat ini. Zona proxmimal kata Vigotzky). R = Relevant (relevankah guru ditugasi, dibebani seperti itu? Apa manfaatnya buat Murid-guru-sekolah? Jelas sangat relevan walau harus di visualisasikan relevannya itu agar memotivasi), T = Timed (bagaimana ukurannya, kapan dievaluasi, diukur dan mesti jelas waktunya).
Wallahu A’lam. Al Faqir Bi Itnillah La hau la Wala Quwwata Illa Billah
Penulis: Muhammad Alwi, Studi-lanjut di Department of Psychology. Pengarang Buku, “Belajar Menjadi Bahagia dan Sukses Sejati, Penerapan Multiple Intellignece dalam Keluarga, Dunia Pendidikan dan Bisinis”. Elexmedia-Gramedia, 2011. 304 hal.