Saya sering membaca hal ini dalam buku-buku NLP atau buku Hipnoterapi, yang kadang saya baca secara otodidak ataupun saat mengambil kelas-kelas itu. Dengan tujuan untuk perbaikan diri, kelaurga, siswa dan teman-teman lain bila mungkin.
Pikiran tidak mengenal kata tidak. Yang pikiran lakukan adalah apapun bentuk pikiran yang sering kita pikirkan, pikiran yang dominan, terutama yang diikuti dengan muatan emosi intens, inilah yang ia wujudkan menjadi realita hidup.
Hukum pikiran menyatakan apapun yang kita pikirkan, baik yang diinginkan atau yang tidak diinginkan, semakin dipikirkan akan menjadi semakin kuat.
Teman saya pernah berkata : Jangan sampai saya gagal mendapatkan wanita X sekaligus tidak selesai kuliah saya. Ternyata kedua-dua-nya itu tidak saya dapatkan. Teman saya ketakutan akan terkena penyakit Gula….eh ternyata dia benar-benar terkena penyakit itu.
Lalu pertanyaannya; Bagaimana caranya supaya kita mendapat hanya yang kita inginkan atau tidak mendapat yang tidak kita inginkan? Caranya adalah dengan selalu memikirkan apa yang kita inginkan.
Makanya orang yang selalu berfikir kekayaan, dia akan kaya. Yang selalu memikirkan kesejahteraan dia akan sejahtera. Hati-hati dengan sesuatu yang selalu anda pikirkan…..”Kesehatan”. Sebab jangan-jangan yang dipikirkan adalah ketakutan akan ‘penyakit’. Kalau ini yang terjadi, maka sekalipun dia olah-raga, makan makanan teratur, tetapi itu semua kalah dengan pikiran yang mempengaruhi hampir semua metabolism diri kita.
Bagaimana bila di pikiran negative itu muncul? Sesuatu hal yang tidak kita inginkan? Dalam ilmu Hipnoterapi dan NLP dikatakan, untuk meng-cancel program itu, dengan memberikan program lain dalam pikiran kita, misalnya dengan: Katakan pada diri sendiri, “Bentuk pikiran yang barusan ini… batal. Yang saya inginkan adalah yang ini……. (sebutkan atau bayangkan yang kita inginkan)”
Ini mirip dengan, mungkin kita semua hampir pernah mendengar atau malah membacanya buku-nya Masaru Emoto, The Hidden Messeges in Water. Dimana katanya (intinya); pikiran, doa, ucapan atau lainnya utamanya yang dilandasi oleh emosi yang intent akan mempengaruhi struktur Kristal air. Air yang diberikan ucapan, doa dan niat positif, hasilnya akan positif dan baik. Dan perlu kita ketahui bahwa 70% lebih tubuh kita terdiri dari air.
Mungkin inilah kebijakan orang-orang dulu yang sering berkata; “mudah-mudahan air yang aku minum ini menjadi obat, sembuh, sehat dst”. Teks-teks ini diucapkan kepada air, saat mau ia minum, yang sebelumnya mereka tidak lupa membaca doa. Atau saya sering mendengar dari para orang tua-tua dahulu, yang sering berkata, kalau saat diundang jamuan makan-makan, dimana ketakutan akan penyakit kolesterol, gula, darah tinggi dst menghantui pikiran, disamping hidangan-hidangan lezat. Mereka berkata, ‘makanan enak akan menjadi dhawa’ (obat). Kalau yang menghidangkan orang baik, akan menjadi baik dst. Teks-teks ini semacam pemrograman ulang dari ‘yang tidak diharapkan’ (pikiran negative) dengan ‘hal-hal yang diharapkan’ (pikiran positive). Walaupun kita mesti ingat, hanya pemrograman pikiran, tanpa menjaga kesehatan adalah kebohongan belaka.
Silahkan mencobanya, dan lihatlah hasilnya……minimal yang seketika adalah perubahan suasana hati kita….selanjutnya lihatlah apa yang terjadi (he…he….he……teks terakhir adalah clue, jimat dari Pak M. Teguh).