Bagaimana Tumbuh Kembang sebuah Mindset pada ANAK DAN ORANG DEWASA. .
Rajin, ulet, Kerja keras, disiplin, tepat waktu, tidak korupsi, menghargai orang lain dan seterusnya, itu semua adalah sikap-mental dan sebuah pola-tindakan. Lalu marilah kita mencoba bertanya, darimanakah pola-pola sikap-mental itu terbentuk? Sebab kalaupun seandainya kita bicara soal REVOLUSI MENTAL, maka darimana revolusi itu dilakukan? Mau atau tidak mau, untuk implementasi tindaknnya, kita harus menelusuri, bagaimana sikap-mental itu terbentuk. Kalau kita membaca buku-buku motivasi, kita mendengarkan motivator, tiga sampai 5 tahun terakhir, maka sikap mental itu sebenarnya, dapat diganti dengan satu kata, yaitu MINDSET. Mindset dalam bahasa umum dikatakan dengan Pola-Pikir.
Dalam sebuah teks dan seminar/parenting, sering saya sampaikan (saya ambil dari Stephen Covey, tetapi seorang teman pernah menunjukkan kepada saya, teks itu adalah ucapan Sayyidina Ali bin Abi Tholib kw). Intinya, Cara pandang-mu/Pikiranmu menghasilkan Tindakan, Tindakan yang diulang-ulang menghasilkan kebiasaan, kebiasaan yang diteruskan menghasilkan Karakter dan karakter itulah Takdir-mu.
Secara lebih ilmiah dan kelihatan keren….saya mengutip dari The American Heritage Dictionary, Mindset adalah “a fixed mental attitude or disposition that predetermines a person’s responses to and interpretations of situations.” Terjemahannya kurang lebih, kalau salah dibenerin ya…Keyakinan teguh yang menjadi dasar dari respons-respons dan interpretasi yang dimiliki oleh seseorang.
Seseorang bermindset X, mempunyai persepsi, interpretasi, respons dan tindakan yang berbeda dengan seseorang yang bermindset Y. MindSet adalah sikap mental yang menetap (fixed mental attitude). SIKAP MENTAL YANG MENETAP, ini dapat dipastikan terbentuk dari pendidikan, utamanya pendidikan usia dini dan pengalaman.
Mindset ini dipakai oleh seseorang sebagai dasar untuk bersikap dan berprilaku. Tiga komponen utama MINDSET yaitu; 1) Paradigma, yaitu cara pandang seseorang terhadap sesuatu, 2) Keyakinan dasar, adalah kepercayaan yang dilekatkan seseorang terhadap sesuatu, dan 3) Nilai – nilai dasar, ini adalah batasan – batasan untuk melakukan suatu tindakan oleh seseorang yang dijunjung tinggi olehnya serta mewujud dalam sikap dan karakternya.
Lalu cabolah kita bertanya, darimana maindset itu muncul, cobalah kita telusuri….sejarah dan perkembangan sebuah maindset terbentuk dalam diri seseorang.
Kita akan melihat ternyata, PENDIDIKAN USIA DINI (ORANG TUA) itulah PEMBUAT rajutan mindset yang paling dominan. Walauapun dalam perkembangannya Mindset (pola-pikir) seseorang bisa berubah-ubah, dengan banyak factor. J. Piaget dalam Epistemologi-Genetik dan Kontruktivisme-nya, juga menyepakati bahwa taksonomi, web (jaring-jaring) pemikiran seseorang (dalam bahasa lain = pola pikir), yang menyebabkan seorang anak berfikir ini dan itu (bukan itu dan ini), yang terkadang menyebabkan mis-konsepsi (kesalahan yang sama dalam hal yang sama terus menerus). Miskonsepsi banyak diteliti di tesis pasca-sarjana jurusan pendidikan Matematika dan Fisika-Kimia.
Kalau penjabat, pemerintah mengatakan Revolusi-Mental, ini daharapkan karena kesalahan, kelemahan dan kebobrokan bangsa ini sudah sedemikian parah. Maka kita bisa mengatakan bahwa mindset (pola pikir) bangsa ini sudah bobrok. Lalu apa yang mesti dilakukan oleh Pemerintah??? Banyak hal dan sangat banyak, tetapi salah satu yang terpenting adalah PENDIDIKAN USIA DINI (Guru-guru PAUD/TK/SD, Orang tua dan para stakeholdernya). Sebab disanalah tercetak secara cukup besar proporsinya pembentukan Mindset (pola pikir), yang banyak menyebabkan terjadinya pola tindakan.
Kita lihat di Finlandia dan negara Skandinavia lainnya (dengan tingkat kemakmuran dan kebahagiaannya sangat tinggi), bagaimana guru-guru SD disana sangat profesional (bahkan mengalahkan dokter dan lawyer). Pengangkatan harkat, martabat, dan profesionalisme guru-guru Paud/TK/SD adalah sangat-sangat penting. Disinyalir, justru tingkatan paling dasar ini, profesi gurunya dan pendidikannya yang paling memprihatinkan di negeri ini.