Banyak Konsep dan Teori yang berkembang dan diterima oleh banyak pihak bukanlah teori yang terbaik/terbenar secara Ilmiah. Banyak teori yang baik harus menunggu waktu untuk kelengkapannya sementara…teori yang aplicable kadang menemukan moment-moment…..pelaksanaannya.
Ini diskusi panjang antara Epistemplogi Kebenaran dan Sosiologi Pengetahuan..
Ambil saja contoh: Konsep Pendidikan Ki Hajar Dewantara. Konsep ini lebih pas untuk Indonesia…..tetapi siapa yang mengelaborasinya, siapa yang mem-breakdown sehingga menjadi konsep yang kokoh.
Pendidik lebih kenal konsep Kontruktivisme, CTL, Colaborative Learning, Vitgosky, Piaget…dll. Daripada konsep Ki. Hajar Dewantara. Mengapa?
Dari konsep lintas-budaya, dari konsep ilmu itu tidak bebas nilai, dari tinjauan sosiologi-pengetahuan dll. Maka teori-teori itu khas barat (Bukan berarti harus salah). Artinya memiih konsep pendidikan indogeies (ke-Indonesiaan) adalah sangat penting.
Sebagai contoh : Dalam buku David Matsumoto, yang bicara “Psychology From Culture Perpektive”, dikatakan bahwa, buku-buku Teks Psikologi rata-rata peneltiannya, kuesioner yang di pakai dan diedarkan adalah diisi oleh mahasiswa dikampus-kampus dimana profesor-profesor itu mengajar. Bahkan salah satu Ilmuwan besar psikologi mengataan. Mahasiswa itu seperti kelinci percobaan, gampang di dapat dan murah (Untuk test, mengisi kuesioner, wwancara dl).
Di Indonesia saat-saat kita kuliah, kita jarang mendapatkan isian-isian kuesioner, dst. Ada 2 kemungkinan. Pertama kita tidak dijadikan kelinci percobaan atau Dosennya tidak ada yang melakukan penelitian (He…..he….he…. Sepertinya yang no 2 lebih pas).
Dari Penjelasn diatas kita bisa mengartikan. Ada Bias penelitian-penelitian itu dimana diisi oleh kelas menengah/Mahasiswa, Eropa-AS, dll sangat memungkinkan. Yang berarti hasil temuan-temuannya bisa jadi akan berbeda atau tidak jalan bila diupayakan generalisasinya kedalam dunia ke-3 apalagi ke-4. Disini tidak mesti teori-teori itu salah. tetapi bias itu pasti.Artinya apa? Indonesianisasi sangat-sangat diperlukan.
Yang agak lebih aneh??? Pemerintahpun yang konon senang Indonesianisasi…………Tidak mencoba mendorong dengan kuat, Indonesianisasi teori-teori dan konsep-konsep pendidikan tersebut.
TANYA KEMANA….TANYA KENAPA?????
Buku Pendidikan Positif
Buku Anak Cerdas dengan Pendidikan Positif
-
Tulisan Terakhir
- Masalah “Hati” Agustus 6, 2020
- Dua Wajah Tuhan : Figh/Teolog & Filosof/Irfan (2) Juli 10, 2020
- Dua Wajah Tuhan : Figh/Teolog & Filosof/Irfan (1) Juli 2, 2020
- 3 Realitas: Tuhan, Manusia dan Alam Juni 30, 2020
- Manifestasi Allah ? Juni 28, 2020
Arsip
- Agustus 2020
- Juli 2020
- Juni 2020
- Mei 2020
- April 2020
- Maret 2020
- Februari 2020
- Januari 2020
- November 2019
- Juni 2019
- Maret 2019
- Februari 2019
- Januari 2019
- Desember 2018
- November 2018
- Oktober 2018
- September 2018
- Agustus 2018
- Juli 2018
- Juni 2018
- Mei 2018
- April 2018
- Maret 2018
- Januari 2018
- Desember 2017
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- April 2017
- Maret 2017
- Februari 2017
- Januari 2017
- Desember 2016
- Februari 2016
- Januari 2016
- Oktober 2015
- Juni 2015
- Mei 2015
- April 2015
- Maret 2015
- Januari 2015
- Desember 2014
- November 2014
- September 2014
- April 2014
- Maret 2014
- Februari 2014
- Desember 2013
- November 2013
- Oktober 2013
- Maret 2013
- Januari 2013
- Desember 2012
- November 2012
- Oktober 2012
- September 2012
Kategori
Meta