Hari-hari ini, tumpah ruah pujian, sholawat, syair kecintaan dan beragam ekspresi kecintaan kaum Muslimin terhadap Muhammad saw atas kelahirannya.
Jangan Bonsai Nabi-Mu.
Kita tahu Islam darinya, kita tahu Tuhan darinya, kita tahu kebenaran, yang apapun tindakan itu berlandaskan kepadanya, itu darinya….dari Sayyidul wujud Muhammad saw.
Mengapa mencintainya dilarang…mengapa melakukan dan merayakan kelahirannya diharamkan….mengapa ekspresi kecintaan di bonsai dengan berkata: “Nabi tidak mengajarkan itu”. Mungkinkah seorang yang tawwudhu, mungkinkah manusia teragung itu berkata…pujilah diriku seperti ini?
Jangan bonsai Nabi-Mu.
Mungkinkah seorang pemimpin….apapun itu namanya, mengatakan, mengajarkan pujian-pujian dan sanjungan-sanjungan kepadanya…..jelas…jelas itu sebuah keanehan.
Kecintaan dan ekspresi kecintaan adalah keluar dari pencinta pada yang dicintai-nya dan itu ekuivalen dengan nilai, harga, bobot yang dicintainya pada diri manusia itu.
“Pujiah sepuasmu….pujiah semampumu….pujilah sekehendakmu….dan kau-pun tidak akan pernah mampu (selama itu tidak keluar dari kemusyrikan).
Jangan Bonsai Nabi-Mu
Lalu apa definisi Kemusyrikan…definisi Berlebihan??
Kalau nilai yang kau berikan hanya sebatas “Dia manusia biasa” yang sering kalian ulang-ulang….yang sering kalian jadikan hujjah. “Dia kadang salah dan lupa”….maka kau tidak akan pernah tahu nilai hakiki diri-nya.
Mengapa engkau tidak lihat, “dia tidak bergerak kecuali wahyu”,
Mengapa engkau tidak melihat dari sisi, “Dia adalah rahmat bagi seluruh alam”,
Mengapa engkau tidak melihat dari sisi, bahwa Allah dan malaikat bersholawat padanya,
Mengapa engkau tidak melihat, “Dia adalah al Qur’an yang berjalan” (sementara al qur’an itu azali dan ciptaan dalam diskusi panjang…dan berdarah-darah…apa maknanya).
Mengapa engkau tidak melihat, Ia lebih mulia dari Jibril (dimana saat Allah berkata Kami, itu Jibril disana).
Mengapa engkau tidak….”tidak akan diciptakan alam ini kalau bukan karenanya”…..dan masih banyak yang lainnya.
Jangan Bonsai Nabi-mu
Bahkan….sekali lagi Bahkan….Sholat yang merupakan hubungan paling intim (tidak ada yang lebih dari itu) antara kita dengan Robbul Aalamiien (Tuhan semesta Alam)….yang tidak boleh sedikitpun ada sesuatu yang lain yang kita boleh bayangkan….kemenduaan dst. Yang didalamnya ada Hidupku…matiku, ibadahku hanya….sekali lagi hanya untuk-Mu (Tuhan Robbul Aaalaamien). Didalamnya Allah, Tuhan sendiri mengajak, dan memasukkan kewajiban memuji, sholawat pada Muhammad sebagai sahnya ritual sholat kita.
Siapa manusia itu….siapa sosok wujud itu….yang demikian agungnya…..ditempatkan dalam sholat-sholat kita. Dialah SAYYIDUL WUJUD Muhammad Rasulullah saw.
Jangan Bonsai Nabi-mu
Berlebihan itu tergantung persepsi dan takaran kita. Kalau engkau menilai 1000, sementara yang lain menilai 100.000. Maka 3000 sudah anda katakan berlebihan……begitu sampai 8 atau 9ribu, anda akan teriak-teriak….itu sebuah Kemusyrikan……menyamakan, menyematkan nilai-nilai ketuhanan pada-nya dst.
Mengapa……dan Mengapa….
Saat ada sesuatu tentang ketidak sempurnaan beliau, Muhammad saw ( ia manusia biasa….bisa salah dll….ayah ibunya mati kafir…paman-nya kafir dst) itu anda jadikan hujjah anda pegangi sebagai bukti…”Jangan berlebihan”. Sementara banyak yang lain….banyak dan sangat banyak yang lain……itu tidak cukup anda apresiasi….mengapa.
Bahkan, sehingga ucapan-ucapan, sebutan-sebutan…pujian-pujian dilarang. Panggilan Rasul sudah cukup…..katanya. Apakah manusia hanya cukup dengan itu…..apakah dilarang untuk itu…..sehingga mengatakan Ya Habibi, Wahai kekasihku, wahai junjunganku, wahai cahaya kelopak mataku, wahai cahaya diatas cahaya….wahai wujud yang tidak ada apapun yang melebihimu….wahai dan wahai…..dilarang, diharamkan.
Jangan kau Bonsai Nabimu.
Jangan berlebihan itu sebuah ucapan kebenaran dan umum. Tetapi batasan berlebihan adalah sebuah nilai dan ekspresi tergantung persepsi bahkan preferensi.
Jangan paksakan pandangan-mu pada yang lainnya, demikian sebaliknya. Pujiah Dia semampu-mu (dan kalian tidak akan pernah mampu). Berpeganglah pada ajaranmu, akal-mu dan hati nuranimu.
Salam untukmu Wahai kekasih Allah, Manusia teragung, wahai penyelamat jiwa-jiwa kotor, Sayyidul Wujud fil Aaalam. Semoga kami mampu menapaki debu-debu pijakannya..dan kelak mendapatkan syafaat darinya dan keluarganya. Aamiien3x.
Selamat Maulid Sayyidul Wujud Muhammad Rasulullah saw.