
Bashudewa Krisna
Apabila kita perhatikan maka kita tahu bahwa keinginan, harapan, pengharapan, ambisi, adalah kekuatan penggerak dari seluruh manusia. Benarkan?
Jika manusia menanyakan identitas kita? Apa yang akan kita jawab? Pernahkan kita memikirkan itu.
Kita akan segera menyadari, bahwa semua keinginan akan menentukan hidup kita. Keberhasilan setelah mencapai sesuatu atau kegagalan setelah tidak mencapai sesuatu, itu menggambarkan identitas diri kita. (Baca : Akar Kebencian dan Politik Identitas).
Banyak orang hidup sekarat untuk mendapatkan sesuatu. Tapi keingian mereka tidak pernah mati. keingian membuat mereka terus berlari. Fatamorgana seolah-olah mengejar mereka. Tapi dari dari keinginan ini, memancarlah, hiduplah cahaya pengetahuan. Bagaimana bisa seperti itu? Saat keinginan tidak terpenuhi mereka akan hancur… Di saat yang sama pengetahuan datang dalam hati manusia. (Baca : Definis Politik Identitas )
Cerita-serita epik, dan legenda besar, bukan sekadar pertarungan keinginan, bukan sekadar cerita pembunuhan massal yang mengerikan yang lahir dari ambisi. Cerita- cerita itu (bila kita mampu mengambil pelajaran darinya) adalah tentang pengetahuan yang muncul dari keinginan semata, kata Basudewa Khrisna, dalam Mahabharata.
_________
Identitas sebenarnya tidak sekadar nama, orang tua, lahir, kuliah dst. Tetapi peristiwa kesuksesan dan kegagalan dalam hidup itulah identitasmu (dilihat oleh dirimu sendiri, optimisme, percaya diri, self efficacy dll, termasuk kepribadian), juga oleh orang lain (teman-mu akan kau tahu, saat kau dalam kegagalanmu, kau sendirian atau masih punya banyak orang).
Muhammad Alwi, S.Psi, MM. Guru, Mantan Kepala Sekolah, Konsultan Pendidikan, Penggiat Pendidikan Positif. Peminat studi Filsafat, Agama, Psikologi dan Pendidikan.
Penulis buka, “Belajar Menjadi Bahagia dan Sukses Sejati (Elexmedia, Kompas-Gramedia, 2011), “Anak Sukses dan Bahagia dengan Pendidikan Positif” (NouraBook, 2014).